Konsep E-Learning
1.
Pengertian
e-learning
E-learning
adalah teknologi informasi yang diterapkan dalam dunia pendidikan untuk proses
belajar mengajar yang bersifat live dan firtual. E-learning sering pula disebut
pembelajaran onlineatau online course. Pembelajaran online dalam pelaksanaannya
memanfaatkan dukungan jasa teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi,
seperti komputer, telepon, audio, video, transmisi satelit, dan sebagainya. Menurut
Widhiarta (2008), keberadaan TIK memunculkan model pembelajaran baru antara
lain:
a. Computer Based Learning/Training (CBL/CBT)
CBL/CBT pembelajaran
berlangsung dengan cara penyediaan bahan belajar berupa model elektronik,
software edukasi, maupun bentuk softcopy dari makalah yang sudah ada.
b. Web Based Learning/Web Based
Training
Aktivitas kelas terjadi
dengan cara peserta mengunduh dan mempelajari bahan belajar, mengikuti diskusi
dengan pengajar menggunakan teknologi komunikasi yang tersedia (chat, email,
video converence).
c.
Mobile
Learning
Model pembelajaran yang
memanfaatkan keberadaan ponsel cerdas yang pervasif
dan merupakan bagian dari kultur
populer masyarakat sebagai sarana pembelajaran. Fitur dan kelengkapan teknologi
telepon genggam saat ini sangat mendukung keberhasilan konsep mobile learning.
Namun masih ada beberapa pendapat yang
berbeda mengenai makna dan hubungan istilah e-learning, flexibel learning, dan
online learning. Salah satu definisi dikeluarkan oleh The American Society for
Training and Development (ASTD, 2009, dalam Suhaemy, 2014) yang menyebutkan
bahwa e-learning adalah himpunan aplikasi dan proses yang meliputi pembelajaran
berbasis web (web based learning), pembelajaran berbasis komputer (computer
based learning), dan kelas virtual (virtual classroom). Sebagian dari model ini
dilakukan dengan Internet, Intranet, audio, video, tv interaktif, dan CD
room.
Artinya Flexible learninglebih mengarah
pada pendekatan bahwa teknologi memungkinkan semua pembelajaran lebih flexibel.
Sedangkan online learning mencakup pembelajaran yang dilaksanakan dengan
teknologi berbasis web.
2.
Karakteristik
e-learning
Terdapat
beberapa karakteristik yang harus dimiliki e-learning yang membedakannya dengan
pembelajaran konvensional, yaitu interactivity, independency, accessibility,
dan enrichment.
a. Interactivity
e-learning
harus memfasilitasi jalur komunikasi baik secara real time(synchronus) seperti
chatting dan messenger, maupun tidak real time (asynchronous) seperti forum dan
mailing list.
b. Independency/kemandirian
Ketersediaan
bahan belajar, waktu, dan akses yang flexibel memungkinkan peserta didik untuk
melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing dan
menjadi active learner. Namun hal ini tidak akan berjalan baik jika
masing-masing individu tidak memiliki kemandirian. Kemandirian disini berarti
peserta didik belajar tanpa ada yang menyuruh atau mengingatkan, mengerjakan
tugas tanpa ada yang mengejar-ngejar dan lain-lain. Semua berdasarkan kesadaran
sendiri. Jadwal, pengaturan waktu dan reminder, bahkan saran acuan belajar yang
ada hanya berupa mesin belaka, yang tidak akan berarti apapun jika peserta
didik tidak menyadarinya secara mandiri.
c. Accessibillity/aksesabilitas
Sumber-sumber belajar dan informasi
akademik harus lebih mudah diakses dan terdistribusi lebih luas dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional.
d. Enrichment/pengayaan
Kegiatan pembelajaran serta presentasi
bahan pembelajaran disajikan dengan cara yang lebih variatif dan interaktif seperti
penggunaan video striming, aplikasi simulasi, dan animasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar